Gempa terjadi pukul 18.28.35 WIB. Lokasinya berada pada koordinat 1.69 lintang selatan, 100.31 bujur timur. Pusat gempa terletak pada jarak 64 kilometer barat laut pesisir selatan Sumatera Barat.
"Kedalaman gempa 17 km," kata Sutopo.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis episentrum gempa 83 kilometer di barat daya Kota Padang, 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan dengan kedalaman hanya 17 kilometer. BMKG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Di Padang, sebagian besar warga menyelamatkan diri keluar rumah dan listrik langsung padam hingga 15 menit kemudian.
Gempanya terasa sangat kuat, rumah bergetar, saya tinggal persis di depan laut, kata Ernawati, 52 tahun, warga Muaro Pulau Karam, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, melalui telepon.
Meskipun sudah menerima informasi gempa tidak berpotensi tsunami, ia dan warga Muaro Pulau Karam masih berada di luar rumah, takut pada gempa susulan dan tsunami.
"Tempat kami ini sasaran tsunami yang paling duluan, karena bukit untuk tempat lari jauh, sekitar empat kilometer di Pasar Tarusan, jadi sekali datang tsunami kami pasti langsung kena, katanya.
Ia mengatakan sudah tiga tahun pemerintah berjanji mendirikan shelter untuk tempat evakuasi, tapi hingga kini belum dibangun.
Gempa terasa lumayan kuat, kami langsung lari keluar, tetapi setelah ada informasi tidak ada potensi tsunamGempa berkekuatan 5,5 SR mengguncang Kota Padang, Sumatera Barat, pada pukul 18.28.35 WIB, Senin, 9 Januari 2017. Guncangan juga terasa hingga ke Kepulauan Mentawai, dan di Kabupaten Pesisir Selatan yang paling dekat dengan pusat gempa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika merilis episentrum gempa 83 kilometer di barat daya Kota Padang, 64 kilometer barat laut Pesisir Selatan dengan kedalaman hanya 17 kilometer. BMKG menyatakan gempa tidak berpotensi tsunami.
Di Padang, sebagian besar warga menyelamatkan diri keluar rumah dan listrik langsung padam hingga 15 menit kemudian.
Gempanya terasa sangat kuat, rumah bergetar, saya tinggal persis di depan laut, kata Ernawati, 52 tahun, warga Muaro Pulau Karam, Kecamatan Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, melalui telepon.
Meskipun sudah menerima informasi gempa tidak berpotensi tsunami, ia dan warga Muaro Pulau Karam masih berada di luar rumah, takut pada gempa susulan dan tsunami.
"Tempat kami ini sasaran tsunami yang paling duluan, karena bukit untuk tempat lari jauh, sekitar empat kilometer di Pasar Tarusan, jadi sekali datang tsunami kami pasti langsung kena, katanya.
Ia mengatakan sudah tiga tahun pemerintah berjanji mendirikan shelter untuk tempat evakuasi, tapi hingga kini belum dibangun.
“Gempa terasa lumayan kuat, kami langsung lari keluar, tetapi setelah ada informasi tidak ada potensi tsunami banyak warga kembali ke dalam rumah, kata Esmat Sakulok, warga Tuapeijat, Kepulauan Mentawai.
No Comment to " Gempa 5,5 skala richter menguncang sumatera barat senin sore "